Minggu, 03 Maret 2013

Cerpenku Kelas 7


Waktu Luang Di Laboratorium PTD
            Hari ini hari Jum’at. Seperti hari-hari biasanya, aku bangun pagi pukul 5, walaupun masih sedikit malas. Setelah bangun, aku pergi mengambil air wudhu, lalu sholat subuh. Setelah selesai sholat subuh, aku mandi dan sarapan. Akhirnya aku berangkat ke sekolah, diantar oleh ibuku.
            Setiap hari aku berangkat ke SMP N 1 Magelang. Aku adalah salah satu siswa dari kelas 7B. Jadwal pelajaran kelas 7B di hari Jum’at ada 4, yaitu sejarah, agama, PTD (Pendidikan Teknologi Dasar), dan Bahasa Indonesia.
            Bel tanda masukpun berbunyi. Sekarang dimulai pelajaran sejarah. Setelah pelajaran sejarah selesai, aku bersama teman-temanku pergi ke musholla, karena memang biasanya jika pelajaran agama Islam, kegiatan pembelajarannya diadakan di musholla. Beberapa waktu berlalu, pelajaran agama sudah selesai. Sekarang pelajaran PTD. Aku dan teman-temanku pergi ke kelas, megambil buku pelajaran PTD, lalu pergi ke laboratorium PTD.
            Akhirnya kita semua sampai di laboratorium PTD. Di laboratorium PTD, Pak Riyanto guru PTD kami, menyuruh kami untuk mempelajari materi PTD. Sekitar 15 menit berlalu dan aku rasa sudah cukup mempelajari materi PTDnya. Jadi sekarang ada waktu luang nih! Aku ingin menggunakan waktu luangku ini, untuk bermain internet. Tiba-tiba aku teringat sebuah situs, dimana di situs itu, aku bisa berbicara dengan orang asing dari seluruh dunia secara tertulis atau video. Yang tidak lain, nama situs itu adalah omegle.com. Aku langsung membuka situs itu dan memilih untuk berbicara secara tertulis.
 Selain untuk mengisi waktu luang, aku membuka situs ini juga untuk melatih kemampuan bahasa inggrisku. Karena di situs ini kita bercakap-cakap dengan orang asing menggunakan Bahasa Inggris. Biasanya, setelah kita membuka situs ini dan memulai percakapan, akan tampil tulisan “You” dan “Stranger” di monitor. “You” berarti kita dan “Stranger” berarti orang asing.
Untuk mulai percakapan, biasanya aku mengetik kata, Hi. Asl please. Asl merupakan kependekan dari age, sex, live, yang artinya di bahasa indonesia adalah umur, jenis kelamin, tempat tinggal. Biasanya, bila kita menuliskan tempat tinggal, hanya disebutkan negara dimana kita tinggal.
Akhirnya aku mulai percakapan tersebut. Seperti yang sudah aku bilang, aku memulai percakapan dengan mengetik,”Hi. Asl please.”
Stranger menjawab, “You first”.                           
Aku jawab, “12 f indonesia”. Bagi yang belum tahu, f adalah singkatan dari female yang berarti perempuan dan m singkatan dari male yang artinya laki-laki.
Setelah itu Stranger jawab,”ow too old for me”. Ternyata nenurutnya aku terlalu tua. Hahaha.. Lalu Stranger memutuskan percakapan ini.
Aku mulai percakapan baru dan ku lihat di monitor, Stranger telah menulis,“Hey. Asl please”.
Aku menjawab,”You first
26 m. And you? ”, jawabnya tanpa menuliskan dimana dia tinggal.
Aku jawab lagi,”12 f Indonesia”. Dan lagi-lagi Stranger memutuskan percakan tersebut. Mungkin, karena aku terlalu muda.
Aku mulai lagi percakapan baru. Lalu aku ketik kata,”Hi
Stranger menjawab,”Hey. Asl?”
Aku jawab lagi seperti percakapan-percakapan sebelumnya, yaitu,”12 f Indonesia. And you?
Stranger menjawab,”13 m Indonesia”. Dalam pikiranku berpikir, pasti Strangernya bisa berbahasa Indonesia. Lalu aku ketik,“Berarti kamu bisa bahasa Indonesia dong?” .
Cool” jawab Stranger yang masih dengan bahasa inggris. Aku curiga, jangan-jangan Strangernya bukan orang Indonesia. Akhirnya, karena aku merasa di bohongi, aku putus saja percakapan ini. Akhirnya aku kembali memulai percakapan baru lagi.
           
Dan lagi-lagi di monitor sudah tertulis,”Hi. Asl” dari Stranger.
            Aku jawab lagi dengan, “12 f Indonesia. And you??”.
            Stranger jawab,”13 f Indonesia
            Aku bertanya,”Kamu bisa bahasa Indonesia kan?”. Aku ingin memastikan kali ini benar-benar orang Indonesia.
            “Bisa donk. Dari Indonesia gitu.” jawab Stranger. Aku terkejut tetapi tidak terlalu terkejut, karena sebelum percakapan ini, aku juga sudah pernah bercakap-cakap dengan orang Indonesia. Percakapan tersebut mulai seru.
            “Kamu tinggalnya dimana?”, tanyaku.
            “Magelang. Tau Magelang nggak? Klo kamu?”, jawab Stranger. Dan rasa terkejutku semakin bertambah karena aku juga tinggal di Magelang.
            “Aku juga di Magelang. Kamu sekolahnya dimana?”, tanyaku penasaran.
            “Di smpn 1 magelang. Kamu?”, balas Stranger. Rasa terkejutku terus bertambah dan bertambah. Ternyata Stranger juga sekolah di SMP N 1 Magelang. Saat itu Febri teman di sebelahku melihat monitor komputerku dan membaca percakapanku di omegle. Dia juga terkejut. Lalu dia memberi komentar,”Mungkin Strangernya kakak kelas”. Dalam pikiranku juga bekata begitu.
            “Aku juga di smp 1 magelang.” balasku.
            “Ah kamu bohong ya?” jawab Stranger tidak percaya.
            “Bener!!!”, jawabku.   
“Kamu kelas berapa?” Tanya Stranger lagi.
“Kelas 7. Di kelas 7B.” Percakapanku terhenti sejenak karena tiba-tiba aku dipanggil oleh Arizka teman sekelasku. Dia bertanya,”Kamu lagi buka omegle ya?”
            “Iya.” jawabku.
            “Oh, ternyata Ica yang lagi buka omegle.”, kata Arizka kepada Utari. Tanpa pikir panjang,  aku rasa, aku sudah mengerti permasalahannya. Aku langsung pergi ke tempat duduk Utari, mumpung sekarang Pak Riyanto sedang tidak ada di meja guru. Aku ingin melihat monitor komputer Utari. Setelah aku lihat, ternyata  Utari sedang membuka omegle dan percakapannya sama dengan yang ada di monitor komputerku. Utari juga pergi ke monitorku untuk melihat percakapanku di omegle. Setelah melihat monitor Utari aku langsung berkata,”Ternyata bener Strangernya Utari…”.
Retno, teman sekelasku yang duduk di sebelah kanan Utari juga sudah mengerti permasalahannya, dan begitu mendengar perkataanku, ia langsung tertawa. Teman-teman lain yang mengerti permasalahan ini juga ikut tertawa. Aku dan Utari pun juga ikut tertawa.
Saat itu rasa terkejut Utari dan rasa terkejutku memuncak. Perasaanku campur aduk, ada rasa terkejut, tidak percaya, geli, ah pokoknya banyak. Ini benar-benar kesempatan yang langka. Bayangkan, di omegle, kita dapat bertemu dengan orang-orang dari seluruh dunia. Tetapi sekarang aku bertemu dengan orang Indonesia yang sama-sama di Magelang, bersekolah di SMP N 1 Magelang kelas 7B dan berada di laboratorium PTD. Hal ini benar-benar hal yang tidak biasa. Kok bisa ya? begitulah tanya dalam hatiku.
            Setelah melihat monitor komputer Utari aku langsung kembali ke tempat dudukku yang masih dengan perasaan tidak menyangka. Setelah duduk, Febri berkata,”Dulu kan, Kreiton pernah ngomong, kemungkinan kalo sekelas bisa ketemu di omegle itu 1:1.000.000.000. Yang dibilang Kreiton itu mungkin bener, tapi perbandingannya mungkin nggak sebesar itu. Sekarang kita punya bukti kalau perbandingannya nggak akan sebesar itu”. Aku mengangguk. Tetapi, sayangnya hari itu aku dan Febri tidak bisa membuktikannya kepada Kreiton, karena Kreiton tidak masuk sekolah. Dia sedang mengikuti Lomba Robotik di Jakarta.
            Karena hal ini kesempatan langka, aku dan Utari tidak mau memutuskan percakapan ini sampai bel istirahat berbunyi. Akhirnya bel tanda istirahat berbunyi. Dengan terpaksa aku memutuskan percakapan ini. Untuk kenang-kenangan dan bukti, aku cepat-cepat menyuruh Utari untuk meng-copy percakapanku dan Utari di omegle, lalu disimpan di flashdish Utari. Aku tidak bisa meng-copy percakapan tadi karena aku tidak membawa flash-disk.
Setelah selesai istirahat, dimulai pelajaran Bahasa Indonesia. Waktu itu, guru Bahasa Indonesia kami, Bu Rita, meminta kami untuk membuat cerita tentang

pengalaman yang mengesankan. Kebetulan sekali, aku ingin membuat cerpen tentang kejadian tadi, di Laboratorium PTD untuk mengenangnya. Pengalaman ini adalah pengalaman yang berkesan dan langka, oleh karena itu, aku akan mengingatnya selalu.



Disusun Oleh:

Nama           : Frisalia Briliantia Dini
Kelas            : 7B
Absen           : 8

0 komentar:

Posting Komentar